Gempa dan tsunami telah menelan 10.000 lebih korban jiwa di Jepang. Belum lagi cobaan krisis nuklir yang kini dihadapi oleh salah satu negara motor Asia itu. Meski didera berbagai cobaan, masyarakat Jepang ternyata tetap disiplin dan siap menghadapinya.
Ketegaran masyarakat Jepang dalam menghadapi cobaan berganda itu membuat menteri keuangan Agus Martowardojo terkesima. Ia juga semakin salut karena Jepang sejauh ini belum mengubah komitmennya ke Indonesia.
"Saya itu general statement ya, saya itu terkesan sekali sama Jepang," ujar Agus ketika ditemui usai acara Credit Ratings Conference Fitch, di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Kamis (17/3/2011).
"Artinya, Jepang itu di tengah musibah bencana alam dan tantangan reaktor nuklirnya, masyarakatnya begitu disiplin dan siap untuk menghadapi musibah," imbuh Agus.
Ia mengungkapkan, seluruh komitmen-komitmen Indonesia dan Jepang dibidang Ekonomi hingga misalnya kunjungan kenegaraan tetap dijaga. Padahal perekonomian Jepang kini terancam karena kebutuhan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi yang diperkirakan mencapai miliaran dolar AS.
"Jadi saya lihat apa yang saya bicarakan dengan pemerintah Jepang akan tetap berjalan dengan baik," jelas mantan Dirut Bank Mandiri itu.
Seperti diketahui, Jepang kini masih berupaya mengatasi kekacauan perekonomian setelah gempa dan tsunami melanda negara tersebut pada 11 Maret lalu. Kerugian akibat bencana itu diperkirakan mencapai Rp 900 triliun.
Jepang kini tercatat sebagai salah satu kreditur terbesar Indonesia. Berdasarkan data yang dikutip dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, 3 kreditur besar yang memberikan utang ke pemerintah adalah Jepang, Bank Pembangunan Asia (ADB/Asian Development Bank), dan Bank Dunia. Utang Indonesia ke Jepang mencapai US$ 30,46 miliar atau 44,4% dari total pinjaman pemerintah.
dari
http://www.detikfinance.com/read/2011/03/17/113508/1594011/68/agus-marto-kagumi-ketegaran-warga-jepang